Politik Dalam Islam

Advertisemen

Politik dalam Islam

                Asal usul kata “politik”, berasal dari bahasa yunani “politikos” atau bahasa latin “politika”. Asal katanya dari kata “polis” yang berarti “negara kota”.
                Di masa lalu, bangsa yunani purbakala menganggap dunia ini hanya seluas daerah negrinya, dan memusatkan masyarakat dan negaramereka kepada ibukota Athena. Kemudian setelah Athena bergabung dengan kota- kota Sparta, Thesalia, Corynthe, Mylithos, dan Samos untuk mempertahankan diri dari serangan luaran, perkataan “polis” masih tetap dipakai untuk pemerintahan yang sudah luas wilayahnya itu.
                Failusuf Yunani mulailah mempergunakan perkataan itu dalam karangan yang mereka tinggalkan. Misalnya Plato (427-347SM) meninggalkan sebuah naskah yang dinamakanya “politeia”, dan Aristoteles (384-322SM) meninggalkan naskah “Politica”. Naskah- naskah tersebut inilah yang dipandang oleh para sarjana barat sebagai buku- buku yang pertama yang merintis jalan di lapangan ilmi pengetahuan politik.
                Terhitung semenjak 25 abad yang lalu, perkataan politik sudah terpakai dalam masyarakat manusia di seluruh dunia. Seolah- olah tiap- tiap bahasa sudah menyediakan tempat bagi perkataan Yunani itu, dan mengakuinya menjadi perkataan nasional mereka.(1
                Gagasan tentang penegakan syari’at Islam menyeruak setelah Orde Baru jatuh. Hal ini kontras dengan periode politik yang terdahulu seperti telah disebutkan sebelumnya tentang penyatuan agama dan politik, penyertaan agama yang simbolik dan negara atau langkah lain yang berupaya untuk melegal-formalkan syari’at Islam. Perjuangan yang serius dilakukan oleh kelompok- kelompok pendukung tegaknya syari’at Islam justru memperoleh ruang artikulasi yang bebas, anggapan umum mengenai penyatuan agama dan kekuasaan politiklah yang mendorong gerakan skripturalisme tersebut. kekuasaan baru dianggap sah apabila kekuasaan tersebut berdasarkan kepada nilai-nilai Islam. Sah atau tidaknya suatu pemerintahan dan sistem politiknya menurut doktrin Islam yang dipahami oleh sebagian besar pejuang ide ini adalah akomodastif atau tidaknya terhadap nilai-nilai simbolik Islam.
                
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments