ISA Dalam Al Quran dan Injil

Advertisemen

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah
Kebesaran seorang tokoh biasanya kerap ditandai kontroversi yang mengitari dirinya. Apalagi jika keberadaan tokoh dimaksud menjadi bagian dari keimanan agama tertentu. Dalam sejarah umat manusia banyak sekali tokoh semacam ini, tetapi sedikit sekali yang pengaruhnya masih dirasakan hingga kini, apalagi jika tokoh tersebut hidup pada masa yang berjarak ribuan tahun dari masa sekarang. Di antara yang sedikit itu—dalam tradisi agama samawi/semit—tersebutlah nama-nama seperti Ibrahim, Musa, Yohanes sang Pembaptis/Yahya, dan Muhammad. Mereka adalah para Nabi yang diutus Tuhan untuk menyampaikan ajaran yang satu. Sayangnya data-data historis berkenaan kehidupan para nabi itu sangat terbatas, yang sebagiannya malah telah tercampur aduk dengan “tuturan lisan” (kisah Israiliyat, dongeng, mitos, legenda, dsb) yang diragukan kebenarannya.

Dalam kesimpangsiuran inilah para pemeluk agama yang mengimani kenabian Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad harus merujuk pada Kitab Suci yang diturunkan kepada  mereka. Sebagai utusan Tuhan, tentu saja keberadaan para nabi itu mendapat “pembenaran” dari “berita langit” yang biasanya tertuang dan terhimpun dalam Kitab Suci yang mereka bawa. Musa dengan Taurat, Isa dengan Injil, dan Muhammad dengan al-Qur’an, sedang Mushaf yang dibawa Ibrahim, jejak-jejak ajarannya bisa dilacak pada ketiga Kitab Suci tersebut.
Buku Isa Putra Maria adalah rekonstruksi sejarah Isa Almasih yang disusun berdasarkan keterangan yang terdapat dalam Injil dan al-Qur’an. Di dalamnya dituturkan fase-fase kehidupan Isa Almasih dari mulai kelahiran sampai masa-masa akhir kehidupannya. Kitab Injil yang dirujuk dalam buku ini adalah Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Perbedaan keterangan yang terdapat dalam Injil, juga yang terdapat dalam al-Qur’an, mengenai fase tertentu dalam kehidupan Isa Almasih, jika disikapi secara terbuka, akan sangat bermanfaat dalam memperkaya pemahaman kita terhadap sosok Isa Almasih. Misalnya menyangkut kehamilan Maria Injil menuturkan:

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud, nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Isa. Ia akan menjadi besar dan Tuhan akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, bapa leluhurnya, dan ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaannya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; dan sesungguhnya Elisabet, sanakmu itu,  ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Lukas 1: 26-38).[1]
Sedang untuk berita yang sama al-Qur’an mengabarkan:[2]
Dan ingatkanlah (wahai Nabi Muhammad saw., kisah yang terdapat) di dalam al-Kitab (tentang) Maryam, ketika dia menjauhkan diri dari keluarganya ke (suatu) tempat di sebelah timur (arah Bait al-Maqdis). Maka ia mengadakan tabir (untuk melindungi dirinya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami (yakni Malaikat Jibril as.) kepadanya, maka malaikat itu menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. Maryam berkata: ‘Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dari dirimu, jika engkau seorang yang bertakwa’” (QS. Maryam [19]: 16-18).
Malaikat Jibril berkata:
Sesungguhnya aku hanyalah seorang utusan Tuhan Pemelihara kamu, untuk menganugerahkan bagimu (atas izin dan kuasa Allah), seorang anak laki-laki yang suci” (QS. Maryam [19]: 19).
Maryam berkata:
Bagaimana (mungkin) akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan bukan (pula) aku seorang pezina! (QS. Maryam [19]: 19).
Malaikat Jibril berkata: Demikianlah, (benar apa yang engkau katakan). Tuhan Pemelihara kamu berfirman: Hal itu (yakni kelahiran anak tanpa ayah), bagi-Ku adalah mudah; dan supaya Kami menjadikannya tanda (yang sangat nyata tentang kesempurnaan kekuasaan-Ku) bagi manusia dan (supaya menjadi) rahmat dari Kami; dan hal (penciptaan anak tanpa ayah) itu (adalah perkara yang sudah ditetapkan)’” (QS. Maryam [19]: 21).
Dan (ingatlah wahai Nabi Muhammad dan ingatkan pula umatmu tentang kisah wanita, yakni Maryam putri ‘Imrân) yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam (rahim)nya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya (yaitu ‘Isa as.)  tanda (yang besar dan jelas bagi keagungan dan kekuasaan Allah) bagi semesta alam” (QS. al-Anbiyâ [21]: 91).

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebagaimana telah dikemukakan pada latar belakang masalah yang berkaitan dengan Nabi Isa dalam Al Qur’an dan Injil maka dapat dirumuskan permasalahanya sebagai berikut:

a)      Bagaimana kontroversi Al Qur’an dan Injil mengenai Isa?
b)      Bagaimana orang kristen dan memahami ketuhanan Yesus?



1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini:
a)      Mengetahui kontroversi Al Qur’an dan Injil mengenai Isa.
b)      Mengetahui bagaimana orang Kristen memahami ketuhanan Yesus.

1.4. Manfaat Penulisan
Fungsi kemanfaaatan dari makalah ini ialah:
a)      Sebagai bahan referensi untuk pembelajaran masyarakat umum.
b)      Sebagai pembanading dari karya tulis lainnya yang sejenis untuk menambah pembahasan yang ada mengenai permasalahan Isa dalam Al Qur’an dan Injil sebagai symbol dalam wacana  Islam.
c)      Sebagai pengetahuan kontroversi antara Islam dan Kristen.

BAB II

2.1 Pembahasan Umum

2.1.1 Tentang Nabi Isa AS
. Nabi Isa Almasih AS ( Yeshua Hamashiah alias Yesus Kristus ) merupakan tokoh di antara tiga kelompok ke agamaan , Yaitu Yahudi , Kristen , dan Islam dan tiga kelompok ke agamaan ini mempunyai pandangan berbeda terhadap figur Isa Almasih Israili itu,.Riwayat hidup beliau ( Nabi Isa as ) , nampak nya mempunyai sifat yang paling unik di antara riwayat hidup para
Nabi / Rasul dari Allah... Smxjkasbchsbcskjcabdabchjsavckjvckcvagvdkcvcakvcg
Orang-orang kristen begitu berani memberi sifat kepada tuhan tanpa didukung dalil yang sahih. Walaupun maksud mereka benar untuk membela tuhan nya, tetapi apa mereka yakin bahwa pembelaan mereka bahkan akan memalukan nama baik tuhan nya, dan tidak menuimbulkan kemurkaannya. Itupun kalau Tuhan mereka benar, sementara yang sesungguhnya adalah Ngawur. Menyamakan Yesus seorang hamba tuhan, dan seorang Nabi utusan Tuhan dengan Tuhan itu sendiri.ncjadnckdlnacajlncalcbndbchjdalbcdhjabchbaljhcbhjbah

1.      ada yang bilang Yesus, Maha Hadir
2.       ada yang bilang, Yesus Nuzul
3.      ada yang bilang, Yesus memisahkan diri dari Tuhan Bapa, istilahnya Knosis
4.      ada yang bialang Tuhan membelah diri seperti Amoeba
5.      ada yang bilang Yesus dan Tuhan Bapa seperti pasangan suami Istri
6.      ada yang memberi perumpamaan, seperti lampu minyak dengan Api nya
7.      ada yang bilang seperti Keluarga kerajaan Inggris, Ada pangeran Charles dengan anaknya
8.       ada yang bilang Yesus adalah Tuhan yang mengosongkan diri, atau "TUHAN YANG KOSONG"
9.      ada yang bilang Yesus seumpama "Authorized Reseller atau Anak perusahaan" sementara Bapa adalah "Pengusahahanya" (pendapat Aceng M Yamin)


2.2. Pembahasan Khusus

2.2.1        Kontroversi Al Quran dan Injil Mengenai Isa
Tidak pernah manusia memperselisihkan seseorang dalam sejarah sehebat perselisihan mereka tentang pribadi Nabi ‘Isa putra Maryam yang bergelar al-Masih itu. Dan tiada pula pernah manusia sebelumnya saling bahu membahu dalam pembunuhan diantara mereka sebagaimana serunya usaha kearah itu hanya karena sosok ‘Isa al-Masih.
Mereka saling berselisih, membunuh dan memutuskan persaudaraan. Perselisihan diantara manusia begitu buasnya dan pemutusan hubungan diantara mereka begitu tegas. Disatu pihak ada yang tidak percaya bahwa ‘Isa al-Masih pernah ada dan mereka memandang bahwa munculnya ‘Isa dalam sejarah hanyalah sebagai legenda atau khayalan mimpi belaka (Jesus is just an imagination).
Semakin banyak upaya untuk menemukan siapa Jesus alias ‘Isa sebenarnya, semakin tampak betapa sedikitnya sejarah beliau yang diketahui. Catatan yang membahas tentang kehidupan dan ajarannya sangat terbatas. Gambaran tentang Jesus atau ‘Isa yang diberikan oleh kebanyakan orang hanyalah sebuah polesan yang direkayasa, sekalipun ada nilai-nilai kebenaran didalamnya.
Ada banyak manusia telah begitu mengagungkan sosok ‘Isa putra Maryam hingga menjadikannya sebagai Tuhan yang layak untuk disembah, ada pula yang mengangkatnya selaku seorang dewa sebagaimana dongeng para dewa dijaman benua Atlantis, dan ada pula diantara mereka yang telah mensejajarkan ‘Isa al-Masih dengan malaikat bahkan meninggikannya diatas kelas malaikat hingga pada derajat anak dari penguasa alam semesta.
Terlepas dari ini semua, fakta dilapangan mengatakan bahwa dua golongan terbesar didunia telah mendominasi pemahaman mengenai diri pribadi ‘Isa al-Masih putra Maryam, yaitu golongan kaum Yahudi, golongan kaum Kristen.
Meski demikian, dari ketiga golongan tersebut tidak ada satupun yang memberikan informasi secara pasti mengenai tahun kelahiran ‘Isa al-Masih si manusia misterius, jikapun itu ada maka informasinyapun jauh dari akurat, misalnya menurut catatan yang ada dalam Injil Lukas 2:1-20, ‘Isa al-Masih telah dilahirkan ketika diselenggarakan sensus penduduk diwilayah Syiria dan Palestina atas perintah Kaisar Augustus (27 SM – 14M) sekitar tahun 7 Masehi (759 Romawi), setelah Kaisar Herodes Archelaus (4SM – 6M) dipecat oleh pemerintah Romawi dan Yudea secara langsung dijadikan wilayah propinsi Roma.
Sebaliknya, dalam Injil Matius, ‘Isa al-Masih diceritakan telah dilahirkan pada masa pemerintahan Kaisar Herodes Agung (37 – 4SM), ayah dari Kaisar Herodes Archelaus yang wafat pada tahun 4 SM (749 Romawi).
Kedua perbedaan riwayat kelahiran ‘Isa al-Masih oleh Matius dan Lukas ini sangatlah tajam sekali dan tidak bisa dikompromikan. Salah satu diantaranya haruslah salah atau justru kedua-duanya salah semua, sebab tidak mungkin keduanya benar !
‘Isa al-Masih masih menurut Bible digambarkan telah lahir dikota Bait Lahm (Betlehem), sekitar 6 mil sebelah selatan ibukota Jerusalem (Darussalam). Dan kelahiran ‘Isa al-Masih ini menurut kitab al-Qur’an telah terjadi ditengah padang pasir yang terik dibawah rimbunan pohon Kurma yang akhirnya menjadi santapan Maryam, ibunya.
“Maka dari dekatnya, diserukan : Janganlah engkau (Maryam) berduka cita; sesungguhnya Tuhanmu telah menyiapkan bagimu sebuah mata sungai lalu goyangkanlah pohon kurma itu, disana dia akan berguguran buah-buahnya yang masak.” (al-Qur’an, Maryam 19:24-25)
Dari penjelasan al-Qur’an ini bisa diambil kesimpulan, bahwa ‘Isa al-Masih dilahirkan pada awal musim rontok (gugur), karena buah-buah kurma dapat berguguran kebumi, dan itu kira-kira tanggal 21 September hingga 21 Desember.
Pada akhir musim rontok yaitu sekitar tanggal 21 Desember, dedaunan dan buah-buahan akan sudah habis berguguran (runtuh) sehingga tidak satupun yang masih terlihat pada pohonnya dan menunggu mulai musim dingin, yaitu tanggal 21 Desember.
Musim dingin di Palestina biasanya diakhiri pada tanggal 21 Maret.
Jadi Nabi ‘Isa al-Masih sesuai pernyataan al-Qur’an telah dilahirkan pada musim gugur (rontok) yaitu kurang lebih pada bulan September atau Nopember, menjelang bulan Desember, yaitu buah atau daun-daun mulai bersemi kembali (musim dingin).
Karena ‘Isa al-Masih lahir dan hidup dalam lingkungan bangsa Yahudi di Palestina yang meliputi wilayah Yudea bagian selatan dan Galilea bagian utara, maka amat penting untuk mengenal kehidupan ‘Isa al-Masih dan masyarakat Yahudi dimasanya. Dia lahir dan hidup disaat Palestina dalam keadaan tidak tentram.
Dari masa kemasa bangsa Israil (Yahudi) harus bertikai dengan bangsa lain. Setelah 40 tahun tinggal dipadang Tiah disemenanjung Sinai -setelah Nabi Musa wafat sekitar abad ke-11 SM- Yoshua berhasil merebut wilayah Palestina dari suku Edom, Kanaan dan Filistin. Tetapi setelah Nabi Sulaiman putra Nabi Daud wafat (973 – 933 SM), Israil ditaklukkan oleh raja Sargon I dari kerajaan Asiyria pada tahun 722 SM.
Kemudian Nebukadnezar dari Babilonia datang menaklukkan dan menguasai Yerusalem pada tahun 586 SM. Bait Allah yang dibangun dimasa pemerintahan Nabi Sulaiman dibiarkan utuh, tetapi harta wakaf yang tersimpan di Bait Allah dan harta kekayaan istana dirampas.
Bangsa Yahudi melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Babilonia itu. Dan didalam melancarkan serangan balasannya, tentara Nebukadnezar telah menghancurkan Bait Allah berikut seluruh isi kota Yerusalem.
Dan pada tahun 538 SM roda nasib kaum Yahudi berputar, Babilonia ditaklukkan oleh kerajaan Persi, dan Cyrus alias Koresi (550 – 530 SM) mengizinkan orang-orang Yahudi pulang ke Yudea untuk membangun kembali Bait Allah dan kota Yerusalem serta mengembalikan harta kekayaan yang dirampas oleh Nebukadnezar.
Bekas tawanan Yahudi yang pulang kembali ke Yudea berjumlah 42.360 jiwa. Disamping membawa budak dan wanita sebanyak 7.337 jiwa. Didalamnya termasuk 200 laki-laki dan gadis penyanyi. Kafilah besar itu membawa 736 ekor kuda, 245 ekor bagal, 435 ekor unta dan 6.720 ekor keledai (Kitab Ezra 2:64-69)
Sayangnya bangsa Yahudi tidak lama menikmati kekuasaan otonom dari pihak Persi yang raja-rajanya kala itu menganut agama Zarahustra, sebab Persi ditaklukkan oleh Alexander (337-323 SM) dari Makedonia pada tahun 322 SM yang menjadi raja Yunani tahun 323 SM dan berkelanjutan terus dibawah kekuasaan Yunani sampai tahun 168 SM dimana pecah pemberontakan total bangsa Yahudi dibawah pimpinan Makkabe bersaudara.
Pada masa itu terbentuklah kerajaan Yahudi kembali dibawah dinasti Makkabe (168 – 63 SM), namun tidak berusia lama, karena pada tahun 63 SM, wilayah Palestina, Syiria dan Asia kecil ditaklukkan oleh Imperium Romawi.
Sejak dibawah kekuasaan Imperium Romawi itulah sejarah bangsa Yahudi di Palestina diliputi kekacauan dan pemberontakan, disebabkan beban pajak yang teramat berat beserta penghinaan-penghinaan terhadap agama bangsa Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Disebabkan penindasan bangsa penakluk selama berabad-abad dan silih berganti, maka mereka menyimpan dendam yang selalu membara dihatinya. Namun dalam kondisi yang sehitam-hitamnya, diantara mereka ada golongan yang mengharapkan datangnya seorang Musa baru beserta pendampingnya (seperti Harun), yang akan menghantam bangsa penjajah dan menghidupkan kembali ajaran-ajaran Allah. Dan Musa baru inilah yang disebut sebagai Mesiah atau al-Masih.
Impian dan keyakinan bangsa Yahudi dari hari kehari dalam menantikan seorang al-Masih baru terus berkembang dan mereka siap mengelu-elukan kedatangan Musa baru yang mampu membebaskan bangsa Yahudi dari cengkraman Imperium Romawi, dan mengembalikan kemegahan serta kejayaan nenek moyang mereka dimasa lalu, terutama dimasa-masa pemerintahan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Sebagian besar harapan dan keyakinan akan datangnya al-Masih untuk mengembalikan kemegahan Daud telah menyebabkan mereka berpendapat bahwa sang Mesias itu haruslah juga dari bibit dan benih Nabi Daud itu sendiri yang memiliki aliran darah pejuang dan bangsawan besar.
Nabi Daud dan Nabi Sulaiman telah terbukti mampu mengungguli seluruh kerajaan dunia dalam hal kekuatan dan kekayaannya; ketika seluruh kerajaan dunia takluk dan tunduk dibawah pemerintahan keduanya; ketika seluruh bangsa bertekuk lutut dibawah telapak kaki bangsa Yahudi.
Namun bangsa Yahudi tidak pernah tahu bahwa sebelum Nabi Sulaiman wafat, dimasa awal pemerintahannya, beliau sudah bermunajat kepada Allah agar dilimpahkan kerajaan yang tidak akan pernah terulang lagi pada masa kapanpun itu, baik oleh orang-orang Yahudi maupun bukan.
Ia berkata:”Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi”.
(QS. 38:35)
Impian kaum Yahudi bahwa al-Masih yang berupa perwujudan dari Musa yang akan mengantarkan bangsa Yahudi kembali menjadi bangsa besar dan pilihan itu tampaknya memang tidak akan pernah terwujudkan dalam sejarah peradaban dunia.
Kisah kelahiran ‘Isa al-Masih secara ajaib telah menaruh satu prasangka tersendiri dalam kalangan umat Yahudi, mereka mencoba menghubung-hubungkan silsilah Maryam maupun Yusuf Arimatea (bapak angkat ‘Isa al-Masih menurut versi Bible) kedalam garis keturunan Nabi Daud.
Karena ulah kaum Yahudi tersebut, maka kacaulah sudah nasab ‘Isa al-Masih.
Hal ini bisa kita lihat adanya konfrontasi antara Riwayat Lukas dengan Riwayat Matius didalam menjabarkan silsilah sang Mesias, dimana Matius 1:6-16 telah menghubungkan ‘Isa al-Masih dalam 26 generasi dari Nabi Daud dan mencuplik Ya’kub sebagai ayah dari Yusuf Arimatea serta menyilangkan nasabnya kepada Nabi Sulaiman, maka Lukas lebih frontal lagi, dalam pasal 3:23-31 dia telah menghubungkan ‘Isa al-Masih dalam 41 generasi sebelum Daud dengan mencuplik Eli sebagai ayah dari Yusuf Arimatea dan mengambil silsilah dari Natan, saudara Nabi Sulaiman.
Tentu saja hal ini telah menghancurkan sejarah suci sang Mesias itu sendiri, sebab bagaimanapun juga, ‘Isa al-Masih, bukan anak kandung yang terlahir dari darah dan daging Yusuf Arimatea bersama Maryam, sebab sebelum keduanya menjadi suami istri, Maryam sudah hamil karena kuasa Allah.
Kisah penyaliban yang kontroversial pun telah membuat satu perdebatan yang seru, baik didalam kalangan Kristen maupun didalam kalangan orang Islam sendiri. Banyak yang mencoba memberikan pentafsiran atas kejadian yang berlaku pada waktu itu yang dilandasi dengan dalil-dalil yang menurut mereka cukup akurat dan memperkuat statement mereka tersebut.
Sebagian ada yang mengemukakan teori masih hidupnya ‘Isa dilangit yang kita coba refleksikan dengan pengetahuan modern terkini, yaitu dengan jalan menjadikan ‘Isa al-Masih dan ibunya sebagai manusia yang telah dipindahkan oleh Allah dari bumi kita ini menuju keplanet bumi Allah lainnya diluar angkasa.

2.2.1 Pemahaman Kristen tentang ketuhanan Yesus

Selain dari peran Yesus sebagai Mesias, kebanyakan orang Kristen juga menganggap bahwa keyakinan akan keilahian Yesus adalah bagian penting dalam agama Kristen. Menurut teologi Kristen arus utama setelah teologi itu disistematiskan pada abad-abad pertama Masehi, Yesus dipahami sebagai bagian dari Tritunggal, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Roh Kudus diyakini sebagai tiga "pribadi" dengan satu hakikat metafisik yang sama, yang merupakan keberadaan Allah yang esa dan sempurna.
Sebagian denominasi Kristen telah mengembangkan pemahaman-pemahaman metafisik yang lain tentang Yesus, termasuk gagasan bahwa Yesus, Bapa, dan Roh Kudus adalah satu "pribadi" dengan tiga atau lebih manifestasi (lihat Modalisme) atau bahwa ketiganya berbeda-beda bukan hanya dalam "pribadinya" tetapi juga dalam pengertian metafisik, dan hanya dipersatukan dalam "kehendak" atau "pikiran"nya. Banyak dari doktrin ini ditolak sebagai ajaran sesat oleh konsili-konsili ekumenis Gereja. Beberapa variannya (misalnya Mormonisme dan Saksi Yehuwa kadang-kadang juga ditolak dari payung Kekristenan khususnya oleh kaum evangelikal. Orang Kristen melihat berbagai ayat di dalam Kitab-kitab Injil dan bagian-bagian lain dari Perjanjian Baru memperdebatkan keilahian Yesus.
Dari keempat Injil, kelahiran disebut hanya dalam Injil Matius dan Injil Lukas.
Kedua kisah masa kecil Yesus mendukung doktrin tentang kelahiran Yesus dari perawan; di situ Yesus secara ajaib dikandung di dalam rahim ibunya oleh Roh Kudus, ketika ibunya masih seorang perawan.
Menurut kisah-kisah ini, Yesus dilahirkan ketika Yusuf dan Maria, tunangan Yusuf, sedang mengunjungi Betlehem dari tempat kelahiran mereka Nazaret. Maria juga biasa disebut sebagai Perawan Maria atau, seperti yang disebut oleh orang Katolik Roma dan Ortodoks Yunani, "Bunda Allah" (lihat Theotokos).
Rincian dari kedua kisah ini berbeda-beda. Misalnya, Lukas melaporkan bahwa kedua orangtua Yesus tinggal di Nazaret, sementara menurut Matius, mereka menetap di Nazaret setelah mereka kembali dari Mesir, kejadian yang tidak disebutkan oleh Lukas. Lebih jauh, Matiusmenjelaskan bahwa Yusuf dan Maria lari dengan bayi Yesus ke Mesir setelah mendapatkan peringatan dari malaikat tentang rencana Herodes untuk membunuh anak-anak lelaki di bawah dua tahun di Betlehem.
Beberapa ayat dalam Kitab-kitab Injil menyebutkan saudara-saudara Yesus. Sebagian orang Kristen berpendapat bahwa itu tidak berarti mereka itu saudara kandung Yesus. Dalam berbagai budaya di sepanjang sejarah manusia, dan bahkan sampai kini, saudara tiri pun disebut "saudara". Jadi, mereka berspekulasi bahwa Yusuf kemungkinan jauh lebih tua daripada Maria, seorang duda dengan sejumlah anak ketika ia bertunangan dengan Maria, sementara pernikahan mereka yang telah direncanakan terutama adalah sebuah pengaturan sosial untuk menjamin bahwa Maria mendapatkan cukup tunjangan hidup. Ini ditopang oleh kenyataan bahwa Yusuf tidak disebutkan belakangan dalam Kitab-kitab Injil, karena mungkin ia sudah meninggal. Beberapa pakar Alkitab, khususnya dari pihak Katolik Roma, mengatakan bahwa dalam bahasa Ibrani maupun bahasa Aram, kata "saudara" juga digunakan untuk saudara sepupu.
Mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, menurut Kitab-kitab Injil, antara lain adalah:
·         Mengubah air menjadi anggur untuk sebuah pesta pernikahan.
·         Menyembuhkan seorang anak yang sakit dan hampir mati.
·         Menyembuhkan orang lumpuh, orang yang menderita penyakit kulit yang menular.
·         Memberi makan kepada 5.000 orang dengan lima potong roti dan dua ikan.
·         Berjalan di atas air untuk menemui murid-muridnya yang sedang berada di perahu (dan juga memampukan Petrus berjalan di atas air).
·         Memulihkan penglihatan seorang yang buta.
·         Membangkitkan Lazarus yang telah mati selama empat hari.
·         Menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes dalam keadaan dipermuliakan, dengan pakaian putih cemerlang bercahaya, bersama Elia dan Musa.

Duabelas Suku Bani Israil

Disini pemulis akan urut dulu kebelakang supaya pembaca bisa lebih jelas ,Dalam
Kitab Perjanjian Lama , yaitu dalam Kitab Kejadian ( 29 : 32-35 ) , ( 30 : 6-24 ) , dan ( 35 : 18 ) kita mengetahui bahwa Bani Israil , ialah anak-anak keturunan dari Yakub , beliau mempunyai 12 orang anak yaitu 1. Rubin , 2. Simeon , 3. Lewi., 4. Yehuda , 5. Dan , 6. Naftali , 7. Gad , 8. Asyer , 9. Isyakhar , 10. Dina ( perempuan ) , 12. Yusuf dan 13. Bunyamin. Seorang anak perempuan yang bernama Dina pun di keluarkan dari silsilah , sehingga Bani Israi terkenal hingga sekarang dengan kuantitasnya 12 orang, ( Yang menurunkan suku-suku diantara Bani Israil )

Isa ( Yesus) bukan keturunan Yehuda , melainkan keturunan Lewi

Orang Kristen , mengatakan Yesus itu keturunan dari Raja Daud ( Suku Yehuda ) , menuryt Islam beliau ( Nabi Isa as ) keturunan dari Nabi Harun as , terlepas dari polemik ini dalam perkembangan Bani Israil, suku lewi dan yehuda akan memegang peranan penting dalam kehidupan mereka.

Dalam Al-Qur'an , Maryam disebut sebagai Ali Imran ( keturumam Imran/ Amran ), keluarga Imran ini berasal dari kelompok suku Lewi , dan ini merupakan silsilah lewat Nabi Harun as , kakak nya Nabi Musa as.

Menurut Al-Qur'an Yesus keturunan orang bersih

Yesus adalah keturunan Maryam , dengan kekuatan Rohulkudus ( Ruh suci ) alias Jibril m Beliau adalah anak sejati Maryam ( Isa bin Maryam ) dan ini adalah
keturunan dari silsilah Harun , yang berasal dari suku Lewi .

Kesucian Maryam dinyatakan dalam Surah Ali Imran :43, disini penulis akan tulis artinya " Bahwa Allah telah memilih Maryam di antara para wanita pada
zamannya dan telah mensucikannya ) , jelas sudah ayat tersebut menerangkan Nabi Isa as , itu keturunan orang bersih dan suci.

Di mana dan kapan Yesus di lahirkan ?

Menurut kaum Kristiani , Yesus di lahirkan pada tanggal 25 Desember ( Musim dingin ) , tetapi dalam Bible sendiri diriwayatkan waktu Yesus di lahirkan nampak bintang menyembul di langit ( Matius 2 : 1-2 ), ini menunjukan langit begitu cerah .

Menurut Al-qur'an , Yesus ( Nabi Isa as ) , di lahirkan pada waktu musim buah kurma yang ranum , yang banyak terdapat di tanah Yudea ketika itu ( Maryam : 26 ) .

Maryam melahirkannya di kebun kurma m bukan di sebuah kandang domba , buah kurma yang ranum menunjukan , waktu Nabi Isa di lahirkan itu terjadi antara bulan Agustus -September yang dalam kelender Yahudi di sebut bulan Elul , jadi bukan musim dingin.

Sejarah 25 Desember

Tanggal 25 Desember , memang bukan tanggal kelahiran Nabi Isa , melainkan tanggal lahirnya Dewa Surya ( Matahari ) yang di sebut Dies Invicti Solis , artinya " Hari sang surya yang tak terkalahkan " , maksudnya " Matahari tak bisa di
kalahkan oleh kegelapan "

Ada juga yang mengatakan, hari natal 25 Desember itu berasal dari perngatan kelahiran dewa terang yang bernama Dewa Yul.

Hari Natal Kristus itu sebenarnya memang merupakan kelahiran dari Dewa Matahari yang pada tanggal-tanggal
23-24-25-26 Desember dan seterusnya itu matahari nampak bergerak dari garis lintang pembalikan selatan menuju ke utara , sehingga lama-kelamaan sinar matahari makin nampak terang menyinari benua Eropah , di mana para penganut agama matahari sebelum masuk kristen merayakan kelahiran tuhan nya ( Yaitu matahari ) dengan pesta pora.

Tanggal berapa Yesus di lahirkan

Di dalam Bible tidak di sebut tanggal nya , di dalam kalangan umat kristen sendiri tidak ada ke satuan pendapat
kaum kristen "Saksi-saksi Yehuwa" , beranggapan Yesus lahir pada tanggal 1 Oktober tahun 2 sebelum tahun masehi yang sekarang dan terjadi pada musim rontok ( Buku " karena Allah itu benar adanya" ) hal 40 penerbitan " Watchttower Bible and Tract Society Inc -International Bible student assocciation Brooklyn USA, New York.

Lebih dari 1400 tahun yang lalu, Muhammad (Mohammed) lahir di Arabia. Ayahnya Abdullah berasal dari suku Qureyshi, dan wafat sebelum Muhammad lahir.
Sebagai seorang anak muda, Muhammad melakukan perjalanan ke Syria dengan pamannya dalam karavan para pedagang. Beberapa tahun kemudian, dia melakukan perjalanan yang sama ketika bekerja pada seorang janda yang berada bernama Khadijah. Dia kemudian mengawini Khadijah dan kendati Muhammad berumur 15 tahun lebih muda, perkawinan mereka bahagia.
Muhammad segera mendapat posisi yang baik diantara orang penting di Mekkah. Orang-orang Mekkah mengklaim diri mereka sebagai keturunan Abraham/Ibrahim.
Sebagai seorang yang membenci kejahatan, Muhammad membenci mereka yang tidak patuh pada Kitab Suci. Dia mempelajari Alkitab/Bible dan kemunafikan diantara orang-orang, penyembahan berhala dan segala sesuatu yang tidak menghormati Allah sangat memuakkan baginya. Dia percaya bahwa Allah telah menurunkan Taurat dan Alkitab/Injil (Bible).
"Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri (Memelihara segala sesuatu). Dia menurunkan Kitab (Qur'an) kepada engkau (ya Muhamad) dengan sebenarnya serta membenarkan (Kitab) yang sebelumnya dan Dia menurunkan Taurat dan Injil, Sebelum Qur'an jadi petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Furqan (yang memperbedakan antara yang hak dengan yang batil)."—Al-Qur'an, Ali Imran 3:2-4


BAB III
3.1 Kesimpulan
 (Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat dai padaNya (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam, yang mempunyai kebesaran didunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.”
Dia bercakap-cakap dengan manusia ketika dalam buaian (ketika masih bayi) dan ketika dewasa dan dia termasuk orang-orang salih.
Maryam berkata: Ya, Tuhanku, bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, padahal aku belum pernah disentuh laki-laki. Allah berkata: Demikianlah, Allah menjadikan apa-apa yang dikehendakiNya; apabila Ia hendak memutuskan suatu pekerjaan, Ia hanya berkata: Jadilah engkau, lalu jadilah ia."—Al'quran Surah Ali Imran 3:37-47
Muhammad juga berbicara tentang kebangkitan Yesus:
"Thereupon she pointed to him. They said, 'How can we talk to one who is a child in the cradle?' Jesus said, 'I am a servant of ALLAH. HE has given me the Book, and has made me a Prophet; 'And HE has made me blessed wheresoever I may be, and has enjoined upon me Prayer and almsgiving so long as I live; 'And HE has made me dutiful towards my mother, and has not made me arrogant and graceless; 'And peace was on me the day I was born, and peace will be on me the day I shall die, and the day I shall be raised up to life again.' That was Jesus, son of Mary. This is a statement of the truth concerning which they entertain doubt."—Qur'an, Surah 19:30-35
Lalu Maryam mengisyaratkan kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimanakah kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam buaian?
Dia berkata: Sesungguhnya aku seorang hamba Allah. DiberikanNya kepadaku Alkitab (Injil) dan dijadikanNya aku seorang nabi,
Dan dijadikanNya aku seorang yang diberkati (berguna untuk manusia), dimana aku berada dan diwasiatkanNya kepadaku (mengerjakan) sembahyang dan (membayarkan) zakat selama aku masih hidup,
Dan berbuat baik kepada ibuku dan bukanlah aku dijadikanNya seorang yang sombong dan durhaka. Selamat sejahtera bagiku pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.
Itulah 'Isa anak Maryam dan itulah kata kebenaran yang mereka ragu-ragu tentang (kebenaran)nya.
Muhammad juga benar ketika menyebut Yesus seorang pembawa pesan,. Dia tidak menyatakan bahwa Yesus bukan Mesias. Muhammad mengetahui bahwa seseorang dapat menjadi pembawa pesan dan tidak sebagai Mesias… tetapi sebagai Mesias, Dia juga seorang pembawa pesan.
Yesus adalah dua-duanya, pembawa pesan dan Mesias yang dijanjikan Allah! Seorang Mesias selalu dikenal sebagai “seorang Penyelamat” seorang yang membebaskan dan pembawa pesan". Allah telah berjanji mengirimkan seorang (Mesias) yang akan membayar dosa seluruh umat manusia.
Mesias!… Pemberian Allah kepada manusia yang berdosa… Penyelamat… Pembebas… Penebus kita. Nabi-nabi dalam Alqur'an telah mengatakan tentang kedatanganNya. Muhammad beserta pengikutnya telah menyebut tentang Dia… Alqur'an dan Alkitab/Injil telah menyebutkan tentang Dia! Sang Mesias… Penyelamat dunia ini! Baik Alqur'an maupun Alkitab/Injil menunjuk orang yang sama sebagai Mesias!!!, tidak yang lain.

3.2. Saran
Saudara yang kekasih, itulah kebenaran yang sangat dalam! Itulah kebenaran yang tidak dapat di tolak. Yesus adalah satu-satunya Mesias. Dialah Penyelamat. Dialah Mesias umat Muslim, umat Yahudi dan umat lainnya. Jutaan manusia diseluruh dunia di setiap negara dan penganut kepercayaan menerimanya sebagai Penyelamat.
Banyak yang telah mengikuti Mesias yang palsu dan membiarkan hidup mereka berakhir dengan kematian. Mereka tulus hati tetapi tulus hati kepada yang salah. Seandainya mereka menerima klaim yang tidak dapat dibantah bahwa Yesus adalah Mesias, mereka akan menemukan kedamaian yang mereka dambakan dan kehidupan kekal yang dijanjikan Allah kepada semua orang yang menerima Yesus sebagai Mesias… Penyelamat dunia. Benar, Isa Almasih mengasihi Anda! Mesias yang ditulis oleh Muhammad… mengampuni Anda dan menjadi Penyelamat Anda… Yang membebaskan Anda… Yang memulihkan Anda dari dosa-dosa Anda. Sejarah berkata bahwa Dia disalibkan dan mati diatas kayu salib. Sejarah mengatakan bahwa tiga hari kemudian kuburNya ditemukan kosong. Sejarah dan ratusan saksi mata mengatakan Dia telah bangkit dari kematian. Sayangnya, banyak juga yang menolak kasih dan pengampunan yang Allah telah berikan melalui Yesus.
Allah memberikan Anda kebebasan untuk memilih. ANDA harus membuat pilihan. Anda tidak bisa netral.
Jangan mengambil kata-kata penulis begitu saja. Mari Anda lakukan sendiri penyelidikan mengenai klaim yang dikatakan Muhammad dan nubuatan dalam Alqur'an, demikian juga mengenai kehidupan Yesus seperti ditulis dalam Alkitab/Injil. Nubuatan-nubuatan yang telah dipenuhi dalam kelahiranNya, kehidupanNya, kematianNya serta kebangkitanNya.
Telitilah kenapa Paulus, seorang yang dulunya menganiaya pengikut Yesus menjadi seorang yang sangat percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan bagaimana dia menjadi seorang misionaris dunia yang terbesar.
Jika Anda belum menjadi seorang pengikut Isa (Yesus), Anda harus membuat pilihan 1) percaya bahwa Yesus adalah Mesias atau 2) menolak Dia sebagai Penyelamat Anda. Anda dapat memilih percaya kepada Mesias, Yesus, yang berkata Dia akan dan telah bangkit dari kematian. Allah mengaruniakan Yesus, yang lahir secara ajaib melalui Maryam, Sura Ali Imran 3:45 sebagaimana Muhammad menyetujuinya, kepada dunia… untuk Anda.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

3.3. Penutup

Demikianlah uraian sekilas tentang Isa dalam Al Quran dan Injil, semoga dengan ini pembaca dapat ‘membaca’ keberadaan Isa dalam kalangan Isalam dan kristen, yang kini pernah menjadi kontroversi terhangat antar agama.
Sudah saatnya kita dapat membedakan sebenarnya siapakah Nabi Isa yang benar- benar Isa AS yang diutus Allah untuk menjadi khalifah bagi kaumnya, yang merupakan satu-satunya nabi bagi agama yang di rihoi Allah SWT .









Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments