Advertisemen
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebesaran seorang tokoh biasanya kerap ditandai
kontroversi yang mengitari dirinya. Apalagi jika keberadaan tokoh dimaksud
menjadi bagian dari keimanan agama tertentu. Dalam sejarah umat manusia banyak
sekali tokoh semacam ini, tetapi sedikit sekali yang pengaruhnya masih
dirasakan hingga kini, apalagi jika tokoh tersebut hidup pada masa yang
berjarak ribuan tahun dari masa sekarang. Di antara yang sedikit itu—dalam
tradisi agama samawi/semit—tersebutlah nama-nama seperti Ibrahim, Musa, Yohanes
sang Pembaptis/Yahya, dan Muhammad. Mereka adalah para Nabi yang diutus Tuhan
untuk menyampaikan ajaran yang satu. Sayangnya data-data historis berkenaan
kehidupan para nabi itu sangat terbatas, yang sebagiannya malah telah tercampur
aduk dengan “tuturan lisan” (kisah Israiliyat, dongeng, mitos, legenda, dsb)
yang diragukan kebenarannya.
Dalam kesimpangsiuran inilah para
pemeluk agama yang mengimani kenabian Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad harus
merujuk pada Kitab Suci yang diturunkan kepada mereka. Sebagai utusan Tuhan, tentu saja keberadaan
para nabi itu mendapat “pembenaran” dari “berita langit” yang biasanya tertuang
dan terhimpun dalam Kitab Suci yang mereka bawa. Musa dengan Taurat, Isa dengan
Injil, dan Muhammad dengan al-Qur’an, sedang Mushaf yang dibawa Ibrahim,
jejak-jejak ajarannya bisa dilacak pada ketiga Kitab Suci tersebut.
Buku Isa Putra Maria adalah
rekonstruksi sejarah Isa Almasih yang disusun berdasarkan keterangan yang
terdapat dalam Injil dan al-Qur’an. Di dalamnya dituturkan fase-fase kehidupan
Isa Almasih dari mulai kelahiran sampai masa-masa akhir kehidupannya. Kitab
Injil yang dirujuk dalam buku ini adalah Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Perbedaan keterangan yang terdapat dalam Injil, juga yang terdapat dalam al-Qur’an,
mengenai fase tertentu dalam kehidupan Isa Almasih, jika disikapi secara
terbuka, akan sangat bermanfaat dalam memperkaya pemahaman kita terhadap sosok
Isa Almasih. Misalnya menyangkut kehamilan Maria Injil menuturkan:
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel
pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang
bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud, nama perawan
itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata
malaikat itu kepadanya: “Jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih
karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Isa. Ia akan
menjadi besar dan Tuhan akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, bapa
leluhurnya, dan ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya dan kerajaannya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada
malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami?”
Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; dan sesungguhnya Elisabet, sanakmu itu,
ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah
bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada
yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Lukas 1:
26-38).[1]
Sedang untuk berita yang sama al-Qur’an mengabarkan:[2]
“Dan ingatkanlah (wahai Nabi
Muhammad saw., kisah yang terdapat) di dalam al-Kitab (tentang) Maryam, ketika
dia menjauhkan diri dari keluarganya ke (suatu) tempat di sebelah timur (arah
Bait al-Maqdis). Maka ia mengadakan tabir (untuk
melindungi dirinya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami (yakni Malaikat
Jibril as.) kepadanya, maka malaikat itu menjelma di hadapannya dalam bentuk
manusia yang sempurna. Maryam berkata: ‘Sesungguhnya aku berlindung kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah dari dirimu, jika engkau seorang yang bertakwa’” (QS. Maryam [19]: 16-18).
Malaikat Jibril berkata:
“Sesungguhnya aku hanyalah
seorang utusan Tuhan Pemelihara kamu, untuk menganugerahkan bagimu (atas izin
dan kuasa Allah), seorang anak laki-laki yang suci” (QS. Maryam [19]: 19).
Maryam berkata:
“Bagaimana (mungkin) akan ada bagiku seorang anak laki-laki,
sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan bukan (pula) aku
seorang pezina!” (QS. Maryam [19]: 19).
“Malaikat Jibril berkata: ‘Demikianlah,
(benar apa yang engkau katakan).’ Tuhan Pemelihara kamu
berfirman: ‘Hal itu (yakni kelahiran anak tanpa ayah), bagi-Ku
adalah mudah; dan supaya Kami menjadikannya tanda (yang sangat nyata tentang
kesempurnaan kekuasaan-Ku) bagi manusia dan (supaya menjadi) rahmat dari Kami;
dan hal (penciptaan anak tanpa ayah) itu (adalah perkara yang sudah ditetapkan)’”
(QS. Maryam [19]: 21).
“Dan (ingatlah wahai Nabi
Muhammad dan ingatkan pula umatmu tentang kisah wanita, yakni Maryam putri
‘Imrân) yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam (rahim)nya
sebagian dari ruh (ciptaan) Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya (yaitu ‘Isa
as.) tanda (yang besar dan jelas bagi
keagungan dan kekuasaan Allah) bagi semesta alam” (QS. al-Anbiyâ [21]: 91).
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebagaimana telah dikemukakan pada
latar belakang masalah yang berkaitan dengan Nabi Isa dalam Al Qur’an dan Injil
maka dapat dirumuskan permasalahanya sebagai berikut:
a) Bagaimana kontroversi
Al Qur’an dan Injil mengenai Isa?
b) Bagaimana orang
kristen dan memahami ketuhanan Yesus?
1.3. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari
makalah ini:
a)
Mengetahui kontroversi
Al Qur’an dan Injil mengenai Isa.
b)
Mengetahui bagaimana orang
Kristen memahami ketuhanan Yesus.
1.4. Manfaat
Penulisan
Fungsi kemanfaaatan dari makalah ini ialah:
Fungsi kemanfaaatan dari makalah ini ialah:
a) Sebagai bahan referensi
untuk pembelajaran masyarakat umum.
b) Sebagai pembanading dari
karya tulis lainnya yang sejenis untuk menambah pembahasan yang ada mengenai
permasalahan Isa dalam Al Qur’an dan Injil sebagai symbol dalam wacana Islam.
c) Sebagai pengetahuan
kontroversi antara Islam dan Kristen.
BAB II
2.1
Pembahasan Umum
2.1.1 Tentang
Nabi Isa AS
. Nabi Isa
Almasih AS ( Yeshua Hamashiah alias Yesus Kristus ) merupakan tokoh di antara
tiga kelompok ke agamaan , Yaitu Yahudi , Kristen , dan Islam dan tiga kelompok
ke agamaan ini mempunyai pandangan berbeda terhadap figur Isa Almasih Israili
itu,.Riwayat hidup beliau ( Nabi Isa as ) , nampak nya mempunyai sifat yang
paling unik di antara riwayat hidup para
Nabi / Rasul dari Allah... Smxjkasbchsbcskjcabdabchjsavckjvckcvagvdkcvcakvcg
Nabi / Rasul dari Allah... Smxjkasbchsbcskjcabdabchjsavckjvckcvagvdkcvcakvcg
Orang-orang
kristen begitu berani memberi sifat kepada tuhan tanpa didukung dalil yang
sahih. Walaupun maksud mereka benar untuk membela tuhan nya, tetapi apa mereka
yakin bahwa pembelaan mereka bahkan akan memalukan nama baik tuhan nya, dan
tidak menuimbulkan kemurkaannya. Itupun kalau Tuhan mereka benar, sementara
yang sesungguhnya adalah Ngawur. Menyamakan Yesus seorang hamba tuhan, dan
seorang Nabi utusan Tuhan dengan Tuhan itu sendiri.ncjadnckdlnacajlncalcbndbchjdalbcdhjabchbaljhcbhjbah
1. ada yang bilang Yesus,
Maha Hadir
2. ada yang
bilang, Yesus Nuzul
3. ada yang bilang, Yesus
memisahkan diri dari Tuhan Bapa, istilahnya Knosis
4. ada yang bialang Tuhan membelah
diri seperti Amoeba
5. ada yang bilang Yesus
dan Tuhan Bapa seperti pasangan suami Istri
6. ada yang memberi
perumpamaan, seperti lampu minyak dengan Api nya
7. ada yang bilang seperti
Keluarga kerajaan Inggris, Ada pangeran Charles dengan anaknya
8. ada yang bilang Yesus adalah Tuhan yang
mengosongkan diri, atau "TUHAN YANG KOSONG"
9. ada yang bilang Yesus seumpama
"Authorized Reseller atau Anak perusahaan" sementara Bapa adalah
"Pengusahahanya" (pendapat Aceng M Yamin)
2.2. Pembahasan
Khusus
2.2.1
Kontroversi Al Quran dan Injil
Mengenai Isa
Tidak pernah manusia memperselisihkan
seseorang dalam sejarah sehebat perselisihan mereka tentang pribadi Nabi
‘Isa putra Maryam yang bergelar al-Masih itu. Dan tiada pula pernah
manusia sebelumnya saling bahu membahu dalam pembunuhan diantara mereka
sebagaimana serunya usaha kearah itu hanya karena sosok ‘Isa al-Masih.
Mereka saling berselisih, membunuh dan
memutuskan persaudaraan. Perselisihan diantara manusia begitu buasnya dan
pemutusan hubungan diantara mereka begitu tegas. Disatu pihak ada yang tidak
percaya bahwa ‘Isa al-Masih pernah ada dan mereka memandang bahwa munculnya
‘Isa dalam sejarah hanyalah sebagai legenda atau khayalan mimpi belaka
(Jesus is just an imagination).
Semakin banyak upaya untuk menemukan
siapa Jesus alias ‘Isa sebenarnya, semakin tampak betapa sedikitnya sejarah
beliau yang diketahui. Catatan yang membahas tentang kehidupan dan ajarannya
sangat terbatas. Gambaran tentang Jesus atau ‘Isa yang diberikan oleh
kebanyakan orang hanyalah sebuah polesan yang direkayasa, sekalipun ada
nilai-nilai kebenaran didalamnya.
Ada banyak manusia telah begitu
mengagungkan sosok ‘Isa putra Maryam hingga
menjadikannya sebagai Tuhan yang layak untuk disembah, ada pula yang
mengangkatnya selaku seorang dewa sebagaimana dongeng para dewa dijaman
benua Atlantis, dan ada pula diantara mereka yang telah mensejajarkan
‘Isa al-Masih dengan malaikat bahkan meninggikannya diatas kelas malaikat hingga pada
derajat anak dari penguasa alam semesta.
Terlepas dari ini semua, fakta
dilapangan mengatakan bahwa dua golongan terbesar didunia
telah mendominasi pemahaman mengenai diri pribadi ‘Isa al-Masih putra Maryam,
yaitu golongan kaum Yahudi, golongan kaum Kristen.
Meski demikian, dari ketiga golongan
tersebut tidak ada satupun yang memberikan informasi secara pasti mengenai
tahun kelahiran ‘Isa al-Masih si manusia misterius, jikapun itu ada
maka informasinyapun jauh dari akurat, misalnya menurut catatan yang ada dalam
Injil Lukas 2:1-20, ‘Isa al-Masih telah dilahirkan ketika diselenggarakan
sensus penduduk diwilayah Syiria dan Palestina atas perintah Kaisar
Augustus (27 SM – 14M) sekitar tahun 7 Masehi (759 Romawi), setelah Kaisar
Herodes Archelaus (4SM – 6M) dipecat oleh pemerintah Romawi dan Yudea
secara langsung dijadikan wilayah propinsi Roma.
Sebaliknya, dalam Injil Matius, ‘Isa
al-Masih diceritakan telah dilahirkan pada masa pemerintahan Kaisar Herodes
Agung (37 – 4SM), ayah dari Kaisar Herodes Archelaus yang wafat pada tahun 4 SM
(749 Romawi).
Kedua perbedaan riwayat kelahiran ‘Isa
al-Masih oleh Matius dan Lukas ini sangatlah tajam sekali dan tidak
bisa dikompromikan. Salah satu diantaranya haruslah salah atau justru
kedua-duanya salah semua, sebab tidak mungkin keduanya benar !
‘Isa al-Masih masih menurut Bible
digambarkan telah lahir dikota Bait Lahm (Betlehem), sekitar 6
mil sebelah selatan ibukota Jerusalem (Darussalam). Dan kelahiran ‘Isa al-Masih
ini menurut kitab al-Qur’an telah terjadi ditengah padang pasir yang
terik dibawah rimbunan pohon Kurma yang akhirnya menjadi santapan Maryam,
ibunya.
“Maka dari dekatnya, diserukan :
Janganlah engkau (Maryam) berduka cita; sesungguhnya Tuhanmu telah menyiapkan
bagimu sebuah mata sungai lalu goyangkanlah pohon kurma itu, disana dia akan
berguguran buah-buahnya yang masak.” (al-Qur’an, Maryam 19:24-25)
Dari penjelasan al-Qur’an ini bisa
diambil kesimpulan, bahwa ‘Isa al-Masih dilahirkan pada awal musim rontok
(gugur), karena buah-buah kurma dapat berguguran kebumi, dan itu kira-kira
tanggal 21 September hingga 21 Desember.
Pada akhir musim rontok yaitu sekitar
tanggal 21 Desember, dedaunan dan buah-buahan akan sudah habis berguguran
(runtuh) sehingga tidak satupun yang masih terlihat pada pohonnya dan menunggu
mulai musim dingin, yaitu tanggal 21 Desember.
Musim dingin di Palestina biasanya
diakhiri pada tanggal 21 Maret.
Jadi Nabi ‘Isa al-Masih sesuai pernyataan al-Qur’an telah dilahirkan pada musim gugur (rontok) yaitu kurang lebih pada bulan September atau Nopember, menjelang bulan Desember, yaitu buah atau daun-daun mulai bersemi kembali (musim dingin).
Jadi Nabi ‘Isa al-Masih sesuai pernyataan al-Qur’an telah dilahirkan pada musim gugur (rontok) yaitu kurang lebih pada bulan September atau Nopember, menjelang bulan Desember, yaitu buah atau daun-daun mulai bersemi kembali (musim dingin).
Karena ‘Isa al-Masih lahir dan hidup
dalam lingkungan bangsa Yahudi di Palestina yang meliputi wilayah Yudea
bagian selatan dan Galilea bagian utara, maka amat penting untuk mengenal
kehidupan ‘Isa al-Masih dan masyarakat Yahudi dimasanya. Dia lahir dan hidup disaat
Palestina dalam keadaan tidak tentram.
Dari masa kemasa bangsa Israil (Yahudi) harus
bertikai dengan bangsa lain. Setelah 40 tahun tinggal dipadang Tiah
disemenanjung Sinai -setelah Nabi Musa wafat sekitar abad ke-11 SM-
Yoshua berhasil merebut wilayah Palestina dari suku Edom, Kanaan dan Filistin.
Tetapi setelah Nabi Sulaiman putra Nabi Daud wafat (973 – 933 SM), Israil
ditaklukkan oleh raja Sargon I dari kerajaan Asiyria pada tahun 722 SM.
Kemudian Nebukadnezar
dari Babilonia datang menaklukkan dan menguasai Yerusalem pada tahun 586 SM.
Bait Allah yang dibangun dimasa pemerintahan Nabi Sulaiman dibiarkan utuh,
tetapi harta wakaf yang tersimpan di Bait Allah dan harta kekayaan
istana dirampas.
Bangsa Yahudi melakukan pemberontakan
terhadap kekuasaan Babilonia itu. Dan didalam melancarkan serangan balasannya,
tentara Nebukadnezar telah menghancurkan Bait Allah berikut
seluruh isi kota Yerusalem.
Dan pada tahun 538 SM roda nasib
kaum Yahudi berputar, Babilonia ditaklukkan oleh kerajaan Persi, dan
Cyrus alias Koresi (550 – 530 SM) mengizinkan orang-orang
Yahudi pulang ke Yudea untuk membangun kembali Bait Allah dan kota
Yerusalem serta mengembalikan harta kekayaan yang dirampas oleh Nebukadnezar.
Bekas tawanan Yahudi yang pulang kembali ke Yudea
berjumlah 42.360 jiwa. Disamping membawa budak dan wanita
sebanyak 7.337 jiwa. Didalamnya termasuk 200 laki-laki dan gadis penyanyi.
Kafilah besar itu membawa 736 ekor kuda, 245 ekor bagal, 435 ekor
unta dan 6.720 ekor keledai (Kitab Ezra 2:64-69)
Sayangnya bangsa Yahudi tidak lama menikmati kekuasaan
otonom dari pihak Persi yang raja-rajanya kala itu menganut agama Zarahustra,
sebab Persi ditaklukkan oleh Alexander (337-323 SM) dari
Makedonia pada tahun 322 SM yang menjadi raja Yunani tahun 323 SM dan
berkelanjutan terus dibawah kekuasaan Yunani sampai tahun 168 SM
dimana pecah pemberontakan total bangsa Yahudi dibawah pimpinan Makkabe
bersaudara.
Pada masa itu terbentuklah kerajaan Yahudi kembali
dibawah dinasti Makkabe (168 – 63 SM), namun tidak berusia lama, karena pada
tahun 63 SM, wilayah Palestina, Syiria dan Asia kecil ditaklukkan oleh Imperium
Romawi.
Sejak dibawah kekuasaan Imperium Romawi itulah sejarah
bangsa Yahudi di Palestina diliputi kekacauan dan pemberontakan, disebabkan
beban pajak yang teramat berat beserta penghinaan-penghinaan terhadap agama
bangsa Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Disebabkan penindasan bangsa penakluk selama berabad-abad
dan silih berganti, maka mereka menyimpan dendam yang selalu membara dihatinya.
Namun dalam kondisi yang sehitam-hitamnya, diantara mereka ada golongan yang
mengharapkan datangnya seorang Musa baru beserta pendampingnya (seperti Harun),
yang akan menghantam bangsa penjajah dan menghidupkan kembali ajaran-ajaran Allah. Dan Musa baru inilah yang disebut
sebagai Mesiah atau al-Masih.
Impian dan keyakinan bangsa Yahudi dari hari kehari dalam
menantikan seorang al-Masih baru terus berkembang dan mereka siap
mengelu-elukan kedatangan Musa baru yang mampu membebaskan bangsa Yahudi dari
cengkraman Imperium Romawi, dan mengembalikan kemegahan serta kejayaan nenek
moyang mereka dimasa lalu, terutama dimasa-masa pemerintahan Nabi Daud dan
Nabi Sulaiman.
Sebagian besar harapan dan keyakinan akan datangnya
al-Masih untuk mengembalikan kemegahan Daud telah menyebabkan mereka
berpendapat bahwa sang Mesias itu haruslah juga dari bibit dan benih Nabi
Daud itu sendiri yang memiliki aliran darah pejuang dan bangsawan besar.
Nabi Daud dan Nabi Sulaiman telah terbukti mampu
mengungguli seluruh kerajaan dunia dalam hal kekuatan dan kekayaannya; ketika
seluruh kerajaan dunia takluk dan tunduk dibawah pemerintahan keduanya; ketika
seluruh bangsa bertekuk lutut dibawah telapak kaki bangsa Yahudi.
Namun bangsa Yahudi tidak pernah tahu bahwa sebelum Nabi
Sulaiman wafat, dimasa awal pemerintahannya, beliau sudah bermunajat kepada
Allah agar dilimpahkan kerajaan yang tidak akan pernah terulang lagi pada masa
kapanpun itu, baik oleh orang-orang Yahudi maupun bukan.
Ia berkata:”Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku
dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku,
karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi”.
(QS. 38:35)
(QS. 38:35)
Impian kaum Yahudi bahwa al-Masih yang berupa perwujudan
dari Musa yang akan mengantarkan bangsa Yahudi kembali menjadi bangsa besar dan
pilihan itu tampaknya memang tidak akan pernah terwujudkan dalam sejarah
peradaban dunia.
Kisah kelahiran ‘Isa al-Masih secara ajaib telah
menaruh satu prasangka tersendiri dalam kalangan umat Yahudi, mereka mencoba
menghubung-hubungkan silsilah Maryam maupun Yusuf Arimatea (bapak angkat ‘Isa al-Masih
menurut versi Bible) kedalam garis keturunan Nabi Daud.
Karena ulah kaum Yahudi tersebut, maka kacaulah sudah nasab ‘Isa al-Masih.
Hal ini bisa kita lihat adanya konfrontasi
antara Riwayat Lukas dengan Riwayat Matius didalam menjabarkan silsilah
sang Mesias, dimana Matius 1:6-16 telah menghubungkan ‘Isa al-Masih dalam 26
generasi dari Nabi Daud dan mencuplik Ya’kub sebagai ayah dari Yusuf Arimatea
serta menyilangkan nasabnya kepada Nabi Sulaiman, maka Lukas lebih frontal
lagi, dalam pasal 3:23-31 dia telah menghubungkan ‘Isa al-Masih dalam 41
generasi sebelum Daud dengan mencuplik Eli sebagai ayah dari Yusuf Arimatea dan
mengambil silsilah dari Natan, saudara Nabi Sulaiman.
Tentu saja hal ini telah menghancurkan sejarah suci sang
Mesias itu sendiri, sebab bagaimanapun juga, ‘Isa al-Masih, bukan anak kandung
yang terlahir dari darah dan daging Yusuf Arimatea bersama Maryam,
sebab sebelum keduanya menjadi suami istri, Maryam sudah hamil karena kuasa
Allah.
Kisah penyaliban yang kontroversial pun telah membuat
satu perdebatan yang seru, baik didalam kalangan Kristen maupun didalam kalangan orang Islam
sendiri. Banyak yang mencoba memberikan pentafsiran atas kejadian yang
berlaku pada waktu itu yang dilandasi dengan dalil-dalil yang menurut
mereka cukup akurat dan memperkuat statement mereka tersebut.
Sebagian ada yang mengemukakan teori masih hidupnya
‘Isa dilangit yang kita coba refleksikan dengan pengetahuan modern
terkini, yaitu dengan jalan menjadikan ‘Isa al-Masih dan ibunya sebagai manusia
yang telah dipindahkan oleh Allah dari bumi kita ini menuju keplanet bumi
Allah lainnya diluar angkasa.
2.2.1
Pemahaman Kristen tentang ketuhanan Yesus
Selain dari peran Yesus sebagai Mesias, kebanyakan orang Kristen juga menganggap bahwa keyakinan akan keilahian Yesus adalah bagian penting dalam agama Kristen. Menurut teologi Kristen arus utama setelah teologi itu disistematiskan pada abad-abad pertama Masehi, Yesus dipahami sebagai bagian dari Tritunggal, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Roh Kudus diyakini sebagai tiga "pribadi" dengan satu hakikat metafisik yang sama, yang merupakan keberadaan Allah yang esa dan sempurna.
Sebagian denominasi Kristen telah
mengembangkan pemahaman-pemahaman metafisik yang lain tentang Yesus, termasuk
gagasan bahwa Yesus, Bapa, dan Roh Kudus adalah satu "pribadi" dengan
tiga atau lebih manifestasi (lihat Modalisme) atau
bahwa ketiganya berbeda-beda bukan hanya dalam "pribadinya" tetapi
juga dalam pengertian metafisik, dan hanya dipersatukan dalam
"kehendak" atau "pikiran"nya. Banyak dari doktrin ini
ditolak sebagai ajaran sesat oleh konsili-konsili ekumenis Gereja. Beberapa variannya (misalnya Mormonisme dan Saksi Yehuwa kadang-kadang juga ditolak dari payung Kekristenan khususnya oleh kaum evangelikal. Orang Kristen melihat berbagai ayat di dalam Kitab-kitab Injil dan bagian-bagian lain dari Perjanjian Baru memperdebatkan keilahian Yesus.
Dari keempat Injil, kelahiran disebut hanya dalam Injil Matius dan Injil Lukas.
Kedua kisah masa kecil Yesus mendukung doktrin tentang
kelahiran Yesus dari perawan; di situ Yesus secara ajaib dikandung di dalam
rahim ibunya oleh Roh Kudus, ketika ibunya masih seorang perawan.
Menurut kisah-kisah ini, Yesus dilahirkan ketika Yusuf dan Maria, tunangan Yusuf, sedang mengunjungi Betlehem dari tempat kelahiran mereka Nazaret. Maria juga biasa disebut sebagai Perawan Maria atau, seperti yang disebut oleh orang Katolik
Roma dan Ortodoks Yunani, "Bunda Allah" (lihat Theotokos).
Rincian dari kedua kisah ini berbeda-beda. Misalnya,
Lukas melaporkan bahwa kedua orangtua Yesus tinggal di Nazaret, sementara
menurut Matius, mereka menetap di Nazaret setelah mereka kembali dari Mesir,
kejadian yang tidak disebutkan oleh Lukas. Lebih jauh, Matiusmenjelaskan bahwa
Yusuf dan Maria lari dengan bayi Yesus ke Mesir setelah mendapatkan
peringatan dari malaikat tentang rencana Herodes untuk membunuh anak-anak
lelaki di bawah dua tahun di Betlehem.
Beberapa ayat dalam Kitab-kitab Injil menyebutkan
saudara-saudara Yesus. Sebagian orang Kristen berpendapat bahwa itu tidak berarti
mereka itu saudara kandung Yesus. Dalam berbagai budaya di sepanjang sejarah
manusia, dan bahkan sampai kini, saudara tiri pun disebut "saudara". Jadi, mereka berspekulasi bahwa Yusuf
kemungkinan jauh lebih tua daripada Maria, seorang duda dengan sejumlah anak
ketika ia bertunangan dengan Maria, sementara pernikahan mereka yang telah
direncanakan terutama adalah sebuah pengaturan sosial untuk menjamin bahwa
Maria mendapatkan cukup tunjangan hidup. Ini ditopang oleh kenyataan bahwa
Yusuf tidak disebutkan belakangan dalam Kitab-kitab Injil, karena mungkin ia
sudah meninggal. Beberapa pakar Alkitab, khususnya dari pihak Katolik Roma, mengatakan bahwa dalam bahasa Ibrani maupun bahasa Aram, kata "saudara" juga digunakan untuk
saudara sepupu.
Mukjizat-mukjizat
yang dilakukan oleh Yesus, menurut Kitab-kitab Injil, antara lain adalah:
·
Mengubah air menjadi anggur untuk sebuah pesta
pernikahan.
·
Menyembuhkan seorang anak yang sakit dan hampir mati.
·
Menyembuhkan orang lumpuh, orang yang menderita penyakit
kulit yang menular.
·
Memberi makan kepada 5.000 orang dengan lima potong roti
dan dua ikan.
·
Berjalan di atas air untuk menemui murid-muridnya yang
sedang berada di perahu (dan juga memampukan Petrus berjalan di atas air).
·
Memulihkan penglihatan seorang yang buta.
·
Membangkitkan Lazarus yang telah mati
selama empat hari.
·
Menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes dalam keadaan dipermuliakan, dengan pakaian putih
cemerlang bercahaya, bersama Elia dan Musa.
Duabelas Suku Bani Israil
Disini pemulis akan urut dulu kebelakang supaya pembaca bisa lebih jelas ,Dalam Kitab Perjanjian Lama , yaitu dalam Kitab Kejadian ( 29 : 32-35 ) , ( 30 : 6-24 ) , dan ( 35 : 18 ) kita mengetahui bahwa Bani Israil , ialah anak-anak keturunan dari Yakub , beliau mempunyai 12 orang anak yaitu 1. Rubin , 2. Simeon , 3. Lewi., 4. Yehuda , 5. Dan , 6. Naftali , 7. Gad , 8. Asyer , 9. Isyakhar , 10. Dina ( perempuan ) , 12. Yusuf dan 13. Bunyamin. Seorang anak perempuan yang bernama Dina pun di keluarkan dari silsilah , sehingga Bani Israi terkenal hingga sekarang dengan kuantitasnya 12 orang, ( Yang menurunkan suku-suku diantara Bani Israil )
Isa ( Yesus) bukan keturunan Yehuda , melainkan keturunan Lewi
Orang Kristen , mengatakan Yesus itu keturunan dari Raja Daud ( Suku Yehuda ) , menuryt Islam beliau ( Nabi Isa as ) keturunan dari Nabi Harun as , terlepas dari polemik ini dalam perkembangan Bani Israil, suku lewi dan yehuda akan memegang peranan penting dalam kehidupan mereka.
Dalam Al-Qur'an , Maryam disebut sebagai Ali Imran ( keturumam Imran/ Amran ), keluarga Imran ini berasal dari kelompok suku Lewi , dan ini merupakan silsilah lewat Nabi Harun as , kakak nya Nabi Musa as.
Menurut Al-Qur'an Yesus keturunan orang bersih
Yesus adalah keturunan Maryam , dengan kekuatan Rohulkudus ( Ruh suci ) alias Jibril m Beliau adalah anak sejati Maryam ( Isa bin Maryam ) dan ini adalah keturunan dari silsilah Harun , yang berasal dari suku Lewi .
Kesucian Maryam dinyatakan dalam Surah Ali Imran :43, disini penulis akan tulis artinya " Bahwa Allah telah memilih Maryam di antara para wanita pada zamannya dan telah mensucikannya ) , jelas sudah ayat tersebut menerangkan Nabi Isa as , itu keturunan orang bersih dan suci.
Di mana dan kapan Yesus di lahirkan ?
Menurut kaum Kristiani , Yesus di lahirkan pada tanggal 25 Desember ( Musim dingin ) , tetapi dalam Bible sendiri diriwayatkan waktu Yesus di lahirkan nampak bintang menyembul di langit ( Matius 2 : 1-2 ), ini menunjukan langit begitu cerah .
Menurut Al-qur'an , Yesus ( Nabi Isa as ) , di lahirkan pada waktu musim buah kurma yang ranum , yang banyak terdapat di tanah Yudea ketika itu ( Maryam : 26 ) .
Maryam melahirkannya di kebun kurma m bukan di sebuah kandang domba , buah kurma yang ranum menunjukan , waktu Nabi Isa di lahirkan itu terjadi antara bulan Agustus -September yang dalam kelender Yahudi di sebut bulan Elul , jadi bukan musim dingin.
Sejarah 25 Desember
Tanggal 25 Desember , memang bukan tanggal kelahiran Nabi Isa , melainkan tanggal lahirnya Dewa Surya ( Matahari ) yang di sebut Dies Invicti Solis , artinya " Hari sang surya yang tak terkalahkan " , maksudnya " Matahari tak bisa di kalahkan oleh kegelapan "
Ada juga yang mengatakan, hari natal 25 Desember itu berasal dari perngatan kelahiran dewa terang yang bernama Dewa Yul.
Hari Natal Kristus itu sebenarnya memang merupakan kelahiran dari Dewa Matahari yang pada tanggal-tanggal 23-24-25-26 Desember dan seterusnya itu matahari nampak bergerak dari garis lintang pembalikan selatan menuju ke utara , sehingga lama-kelamaan sinar matahari makin nampak terang menyinari benua Eropah , di mana para penganut agama matahari sebelum masuk kristen merayakan kelahiran tuhan nya ( Yaitu matahari ) dengan pesta pora.
Tanggal berapa Yesus di lahirkan
Di dalam Bible tidak di sebut tanggal nya , di dalam kalangan umat kristen sendiri tidak ada ke satuan pendapat
kaum kristen "Saksi-saksi Yehuwa" , beranggapan Yesus lahir pada tanggal 1 Oktober tahun 2 sebelum tahun masehi yang sekarang dan terjadi pada musim rontok ( Buku " karena Allah itu benar adanya" ) hal 40 penerbitan " Watchttower Bible and Tract Society Inc -International Bible student assocciation Brooklyn USA, New York.
Lebih dari 1400 tahun yang lalu, Muhammad (Mohammed) lahir di Arabia. Ayahnya Abdullah berasal dari suku Qureyshi, dan wafat sebelum Muhammad lahir.
Sebagai seorang anak muda,
Muhammad melakukan perjalanan ke Syria dengan pamannya dalam karavan para
pedagang. Beberapa tahun kemudian, dia melakukan perjalanan yang sama ketika
bekerja pada seorang janda yang berada bernama Khadijah. Dia kemudian mengawini
Khadijah dan kendati Muhammad berumur 15 tahun lebih muda, perkawinan mereka
bahagia.
Muhammad segera mendapat posisi
yang baik diantara orang penting di Mekkah. Orang-orang Mekkah mengklaim diri
mereka sebagai keturunan Abraham/Ibrahim.
Sebagai seorang yang membenci
kejahatan, Muhammad membenci mereka yang tidak patuh pada Kitab Suci. Dia
mempelajari Alkitab/Bible dan kemunafikan diantara orang-orang,
penyembahan berhala dan segala sesuatu yang tidak menghormati Allah sangat
memuakkan baginya. Dia percaya bahwa Allah telah menurunkan Taurat dan Alkitab/Injil (Bible).
"Allah,
Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri (Memelihara segala
sesuatu). Dia menurunkan Kitab (Qur'an) kepada engkau (ya Muhamad) dengan
sebenarnya serta membenarkan (Kitab) yang sebelumnya dan Dia menurunkan Taurat
dan Injil, Sebelum Qur'an jadi petunjuk bagi manusia dan Dia menurunkan Furqan
(yang memperbedakan antara yang hak dengan yang batil)."—Al-Qur'an, Ali
Imran 3:2-4
BAB III
3.1 Kesimpulan
“(Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya,
Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat
dai padaNya (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam, yang
mempunyai kebesaran didunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang dekat
kepada Tuhan.”
Dia bercakap-cakap dengan manusia
ketika dalam buaian (ketika masih bayi) dan ketika dewasa dan dia termasuk orang-orang
salih.
Maryam berkata: Ya, Tuhanku,
bagaimanakah aku akan mendapat seorang anak, padahal aku belum pernah disentuh
laki-laki. Allah berkata: Demikianlah, Allah menjadikan apa-apa yang
dikehendakiNya; apabila Ia hendak memutuskan suatu pekerjaan, Ia hanya berkata:
Jadilah engkau, lalu jadilah ia."—Al'quran Surah Ali Imran 3:37-47
Muhammad juga berbicara tentang
kebangkitan Yesus:
"Thereupon
she pointed to him. They said, 'How can we talk to one who is a child in the
cradle?' Jesus said, 'I am a servant of ALLAH. HE has given me the Book, and
has made me a Prophet; 'And HE has made me blessed wheresoever I may be, and
has enjoined upon me Prayer and almsgiving so long as I live; 'And HE has made
me dutiful towards my mother, and has not made me arrogant and graceless; 'And
peace was on me the day I was born, and peace will be on me the day I shall
die, and the day I shall be raised up to life again.' That was
Jesus, son of Mary. This is a statement of the truth concerning which they
entertain doubt."—Qur'an, Surah 19:30-35
Lalu Maryam mengisyaratkan kepada
anaknya. Mereka berkata: Bagaimanakah kami akan berbicara dengan bayi yang
masih dalam buaian?
Dia berkata: Sesungguhnya aku seorang hamba Allah.
DiberikanNya kepadaku Alkitab (Injil) dan dijadikanNya aku seorang nabi,
Dan dijadikanNya aku seorang yang diberkati
(berguna untuk manusia), dimana aku berada dan diwasiatkanNya kepadaku
(mengerjakan) sembahyang dan (membayarkan) zakat selama aku masih hidup,
Dan berbuat baik kepada ibuku dan bukanlah
aku dijadikanNya seorang yang sombong dan durhaka. Selamat sejahtera bagiku
pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali.
Itulah 'Isa anak Maryam dan itulah kata
kebenaran yang mereka ragu-ragu tentang (kebenaran)nya.
Muhammad juga benar ketika menyebut Yesus seorang
pembawa pesan,. Dia tidak menyatakan bahwa Yesus bukan Mesias. Muhammad
mengetahui bahwa seseorang dapat menjadi pembawa pesan dan tidak sebagai
Mesias… tetapi sebagai Mesias, Dia juga seorang pembawa pesan.
Yesus adalah dua-duanya, pembawa pesan dan Mesias
yang dijanjikan Allah! Seorang Mesias selalu dikenal sebagai “seorang
Penyelamat” seorang yang membebaskan dan pembawa pesan". Allah telah
berjanji mengirimkan seorang (Mesias) yang akan membayar dosa seluruh umat
manusia.
Mesias!… Pemberian Allah kepada manusia yang
berdosa… Penyelamat… Pembebas… Penebus kita. Nabi-nabi dalam Alqur'an telah
mengatakan tentang kedatanganNya. Muhammad beserta pengikutnya telah menyebut
tentang Dia… Alqur'an dan Alkitab/Injil telah menyebutkan tentang Dia! Sang
Mesias… Penyelamat dunia ini! Baik Alqur'an maupun Alkitab/Injil menunjuk orang
yang sama sebagai Mesias!!!, tidak yang lain.
3.2. Saran
Saudara yang kekasih, itulah
kebenaran yang sangat dalam! Itulah kebenaran yang tidak dapat di tolak. Yesus
adalah satu-satunya Mesias. Dialah Penyelamat. Dialah Mesias umat Muslim, umat
Yahudi dan umat lainnya. Jutaan manusia diseluruh dunia di setiap negara dan
penganut kepercayaan menerimanya sebagai Penyelamat.
Banyak yang telah mengikuti Mesias yang palsu dan membiarkan hidup mereka
berakhir dengan kematian. Mereka tulus hati tetapi tulus hati kepada yang
salah. Seandainya mereka menerima klaim yang tidak dapat dibantah bahwa Yesus
adalah Mesias, mereka akan menemukan kedamaian yang mereka dambakan dan
kehidupan kekal yang dijanjikan Allah kepada semua orang yang menerima Yesus
sebagai Mesias… Penyelamat dunia. Benar, Isa Almasih mengasihi Anda! Mesias
yang ditulis oleh Muhammad… mengampuni Anda dan menjadi Penyelamat Anda… Yang
membebaskan Anda… Yang memulihkan Anda dari dosa-dosa Anda. Sejarah berkata
bahwa Dia disalibkan dan mati diatas kayu salib. Sejarah mengatakan
bahwa tiga hari kemudian kuburNya ditemukan kosong. Sejarah dan ratusan saksi
mata mengatakan Dia telah bangkit dari kematian. Sayangnya, banyak juga yang
menolak kasih dan pengampunan yang Allah telah berikan melalui Yesus.
Allah memberikan Anda kebebasan untuk
memilih. ANDA harus membuat pilihan. Anda tidak bisa netral.
Jangan mengambil kata-kata penulis begitu
saja. Mari Anda lakukan sendiri penyelidikan mengenai klaim yang dikatakan
Muhammad dan nubuatan dalam Alqur'an, demikian juga mengenai kehidupan Yesus
seperti ditulis dalam Alkitab/Injil. Nubuatan-nubuatan yang telah dipenuhi
dalam kelahiranNya, kehidupanNya, kematianNya serta kebangkitanNya.
Telitilah kenapa Paulus, seorang yang dulunya
menganiaya pengikut Yesus menjadi seorang yang sangat percaya kepada Yesus
sebagai Mesias dan bagaimana dia menjadi seorang misionaris dunia yang
terbesar.
Jika Anda belum menjadi seorang pengikut Isa
(Yesus), Anda harus membuat pilihan 1) percaya bahwa Yesus adalah Mesias atau 2) menolak Dia sebagai Penyelamat Anda. Anda dapat memilih
percaya kepada Mesias, Yesus, yang berkata Dia akan dan telah bangkit dari
kematian. Allah mengaruniakan Yesus, yang lahir secara ajaib melalui Maryam,
Sura Ali Imran 3:45 sebagaimana Muhammad menyetujuinya, kepada dunia… untuk
Anda.
"Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal."
3.3. Penutup
Demikianlah uraian sekilas tentang Isa dalam
Al Quran dan Injil, semoga dengan ini pembaca dapat ‘membaca’ keberadaan Isa
dalam kalangan Isalam dan kristen, yang kini pernah menjadi kontroversi
terhangat antar agama.
Sudah saatnya kita dapat membedakan sebenarnya
siapakah Nabi Isa yang benar- benar Isa AS yang diutus Allah untuk menjadi
khalifah bagi kaumnya, yang merupakan satu-satunya nabi bagi agama yang di
rihoi Allah SWT .
Advertisemen