Advertisemen
5 Peranan Manusia Pada Lingkungan
5 Peranan Manusia Pada Lingkungan Hidup (Manusia sebagai organisme yang dominan
secara ekologik, manusia sebagai makluk pembuat alat, manusia sebagai penyebab
evolusi, manusia sebagai makluk perampok dan manusia sebagai makluk pengotor).
PEMBAHASAN
3.1 Manusia Sebagai Organisme yang
Dominan Secara Ekologik
Suatu makhluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila
menyangkut jumlah anggota populasi, ukuran tubuhnya, dan kemampuan untuk
mengubah lingkungannya. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah lingkungan
karena sifat anatomi dan mentalnya, oleh sebab itu manusia dapat berkompetisi
dan berhasil dengan baik mendapatkan kebutuhannya. Tuntutan kebutuhan hidup
mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara sesuai
kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi, melainkan
memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dengan demikian manusia dapat memberikan pengaruh besar terhadap
lingkungan dan organisme lain yang ada dalam ekosistem.
3 Manusia Sebagai Makhluk Pembuat Alat
Hidup dan kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari
pengaruh lingkungan. Manusia memiliki beberapa kekurangan dari hewan besar yang
ada, namun kekurangan ini diatasi dengan sifat penglihatan tiga dimensi,
kemampuan penalaran yang besar dan kemampuan membuat alat atau perkakas.
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang
memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu kemampuan itu
juga erat hubungannya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan, dan kemampuan
penalaran dari otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam
ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudiyakan
makanannya. Sebelum manusia mengenal cara bercocok tanam, manusia hidup dengan
cara mengembara dalam kelompok-kelompok kecil dan tinggal di goa, bertahan
hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat
di dalam hutan. Bila binatang buruan mulai berkurang mereka berpindah ketempat
yang masih banyak terdapat binatang buruan yang dapat di jadikan bahan makanan
mereka. Dengan makin pesatnya perkembangan populasi, maka manusia mulai beralih
dengan pola hidup bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan cara
membuka hutan untuk di buat ladang dan ditanami dengan umbi-umbian atau tanaman
lain yang sudah mereka kenal sebagai bahan makanan dan akhirnya mulai menetap
tempat tinggalnya.
Perubahan cara hidup dari pengumpul makanan menjadi penanam
serta pemetik hasil tanaman, merupakan suatu pencapaian yang mempunyai yang
dampak ekologi yang luas. Dengan kemampuan dan perkembangan teknologi saat ini,
alat-alat pertanian berkembang dari tingkat penanam secara sederhana, menjadi
mesin-mesin modern yang dapat mengolah tanah yang jauh lebih luas. Dengan
demikian, terbentuk ekosistem buatan manusia.
3.3 Manusia Sebagai Penyebab Evolusi
Pesatnya perkembangan pengetahuan merupakan penyebab utama
dalam proses evolusi organik Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi
karena adanya perusakan alam oleh manusia, baik sengaja atau tidak, akan
mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah penurunan jumlah organisme
tertentu bahkan ada beberapa yang punah, tetapi dilain pihak terdapat organisme
jenis tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat, terutama varietasnya.
Semua ini adalah akibat adanya intervesi manusia. Manusia mempercepat
evolusi dengan cara membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat
baru, serta penyebaran hewan dan tumbuhan. Semua ini dilakukan manusia untuk
menghasilkan jenis organisme baru (varietas baru) yang berkualitas dan mampu
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
3.4 Manusia Sebagai Makhluk Perampok
Perkembangan dominasi manusia
sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan. Manusia dapat
mengeksploitasi ekosistem baik darat maupun air. Namun, manusia cenderung
berlebihan dalam mengeploitasi sehingga terjadi pengerusakan ekosistem.
Misalnya dalam melakukan penanaman dan mengambil tumbuhan yang dilakukan
berlebihan, akibatnya zat-zat hara yang terdapat pada biomassa ini menghilang
dari ekosistem sehingga harus diganti dengan melakukan pemupukan, baik pupuk
organik maupun anorganik. Begitu juga dalam beternak, manusia cenderung
memelihara ternak tertentu dalam jumlah besar. Akbatnya terjadi pengambilan
rumput yang berlebihan yang menyebabkan pengurangan spesies rumput yang paling
bergizi, sehingga menurunkan nilai padang rumput sebagai gudang makanan.
Eksploitasi berlebihan ini lama-kelamaan membuat ekosistem alami yang mantap
dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus
memerlukan subsidi energi.
3.5 Manusia Sebagai Makhluk Pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori
lingkungannya. Hewan membuang kotoran berupa feces yang dapat diuraikan
untuk didaur ulang karena terdiri dari zat organik, tetapi pada manusia, selain
feces, manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya
sangat lambat, seperti kotoran dari bahan sintetik bahkan zat beracun. Sumber
kotoran manusia yang dapat mencemari lingkungan ini berasal dari rumah tangga,
perkebunan, tempat kerja, alat transportasi, dan kegiatan lainnya.
3.6. Masalah Lingkungan Hidup
Dewasa ini kualitas lingkungan hidup
cenderungan menurun, ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran terhadap
lingkungan, melakukan ilegal loging yang menyebabkan kerusakan hutan dan
banyaknya lahan kritis, pencemaran air, tanah dan udara serta berbagai
kerusakan lingkungan hidup lainnya, baik yang bersumber dari sistem sosial
kemasyarakatan maupun perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Akibatnya terjadi pemanasan global yang menyebabkan meningkatnya temperatur
bumi, kelangkaan air bersih, kekeringan pada musim kemarau dan banjir di musim
hujan.
Menurunnya kualitas lingkungan tersebut, apabila tidak
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak secara terpadu,
akan semakin mengancam kenyamanan serta kesejahteraan manusia bahkan tidak
menutup kemungkinan eksistensi kehidupan manusia itu sendiri.
Advertisemen